0 Selamat Jalan Ummu Nidhal Farahat

Rahmat Allah semoga tercurah kepada Al Marhumah Ummu Nidhal Farahat. Seorang ibu Palestina yang kemarin telah dipanggil Allah SWT, di Gaza Palestina.

Ummu Nidhal adalah sedikit dari wanita-wanita modern yang mempunyai semangat juang, kesabaran dan kepiawaian mendidik anak hingga tampil menjadi orang yang rela berjuang untuk merebut harga diri dan kemuliaan bangsa dan umatnya dari cengkraman penjajah Zionis.

Ummu Nidhal boleh tersenyum lebar ketika Allah memanggilnya, karena beliau telah mempersembahkan yang terbaik dalam hidupnya dijalan Allah. Beliau telah wakafkan ketiga anaknya sebagai syuhada perjuangan kemerdekaan Al Aqsa dan Palestina.

Ibu 64 tahun ini tidak pernah meratapi kepergian putra-putranya kala harus menghadap Allah di medan juang, karena itulah cita-cita mereka yang selalu ditalqinkannya, dan semua kita tentu memiliki obsesi yang sama. Bahkan satu dari 7 anaknya yang masih hidup, sudah lebih dari 10 tahun harus merenda hari dibalik jeruji penjajah Zionis. Lagi-lagi, karena mereka ingin membebaskan negerinya, merebut kemuliaanya.

Ummu Nidhal, tak pernah mengekspresikan kesedihan setiap kali kehilangan anaknya. bukan karena dia tidak sedih. Tapi baginya kehilangan seperti itu adalah hal yang patut disyukuri. Kehilangan adalah energi. Karena baginya kehilangan anak di dunia karena berjuang dijalan Allah adalah kebahagian yang abadi. Kesuksesan mendidik yang sesungguhnya. Apalagi ini adalah Palestina, satu-satunya negeri yang masih dijajah.

Jika melihat ketegaran, kesabaran, kegigihan, harga diri dan kemuliaan yang memancar dari kepribadiannya maka tidak aneh kalau masyarakat menaruh simpati menitipkan harapan kepadanya. Ibu bersahaja yang hanya lulusan SMU ini pada pemilu 2006 yang lalu terpilih sebagai Anggota Parlemen Palestina hingga akhir hayatnya.

Selamat jalan Ummu Nidhal, kau telah ajarkan kami dan ibu-ibu di berbagai penjuru negeri tentang cinta..
Kau ajarkan kami tentang ketegaran
Tentang arti hidup yang sesunggguhnya
Tentang pengorbanan

Kau ajarkan kami tentang kemuliaan
Tentang kebahagiaan
Tentang kesuksesan
Sungguh engkau telah bahagia dan sukses..
Tak berlebihan, jika bangsamu menyebut Engkau sebagai Khansa Palestina..benar engkaulah Khansa Palestina..Tapi kapan Khansa, Khansa setelah engkau itu akan lahir?

Selamat jalan Ibu...

(dari yang selalu mendengar kisah heroikmu, tapi belum sempat bertemu muka, meski pernah menginjak negerimu yang masih terluka)
Read more

0 Al Quds Negeri yang Diberkahi (dalil Al Quran)


Kota Al QudsAl Quds adalah negeri yang diberkahi. Jika menelaah ayat-ayat Al Quran, paling tidak kita akan menemukan lima ayat dalam surat yang berbeda dan dalam bingkai pembicaraan yang berbeda yang menjelaskan keberkahan Al Quds atau Baitul Maqdis:

1. Dalam ayat yang menceritakan kisah Isra dan Mikraj

Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (Al Isra, 17:1)

2. Ketika Allah mengkisahkan tentang Nabi Ibrahim 'alaihissalam:

وَنَجَّيْنَاهُ وَلُوطًا إِلَى الْأَرْضِ الَّتِي بَارَكْنَا فِيهَا لِلْعَالَمِينَ

Dan Kami seIamatkan Ibrahim dan Luth ke sebuah negeri yang Kami telah memberkahinya untuk sekalian manusia.” (Al Anbiya, 21:71)

3. Dalam ayat yang menceritakan kisah Nabi Musa, yaitu ketika Allah berfirman tentang Bani Israil setelah Firaun dan bala tentaranya ditenggelamkan di laut.

وَأَوْرَثْنَا الْقَوْمَ الَّذِينَ كَانُوا يُسْتَضْعَفُونَ مَشَارِقَ الْأَرْضِ وَمَغَارِبَهَا الَّتِي بَارَكْنَا فِيهَا ۖ وَتَمَّتْ كَلِمَتُ رَبِّكَ الْحُسْنَىٰ عَلَىٰ بَنِي إِسْرَائِيلَ بِمَا صَبَرُوا ۖ وَدَمَّرْنَا مَا كَانَ يَصْنَعُ فِرْعَوْنُ وَقَوْمُهُ وَمَا كَانُوا يَعْرِشُونَ

Dan Kami pusakakan kepada kaum yang telah ditindas itu, negeri-negeri bahagian timur bumi dan bahagian baratnya yang telah Kami beri berkah padanya. Dan telah sempurnalah perkataan Tuhanmu yang baik (sebagai janji) untuk Bani Israil disebabkan kesabaran mereka. Dan Kami hancurkan apa yang telah dibuat Fir'aun dan kaumnya dan apa yang telah dibangun mereka.” (Al A'raf, 7:137)

4. Dalam kisah Nabi Sulaiman as.

وَلِسُلَيْمَانَ الرِّيحَ عَاصِفَةً تَجْرِي بِأَمْرِهِ إِلَى الْأَرْضِ الَّتِي بَارَكْنَا فِيهَا ۚ وَكُنَّا بِكُلِّ شَيْءٍ عَالِمِينَ

Dan (telah Kami tundukkan) untuk Sulaiman angin yang sangat kencang tiupannya yang berhembus dengan perintahnya ke negeri yang kami telah memberkatinya. Dan adalah Kami Maha Mengetahui segala sesuatu.” (Al Anbiya, 21:81)

5. Dalam kisah Saba'

وَجَعَلْنَا بَيْنَهُمْ وَبَيْنَ الْقُرَى الَّتِي بَارَكْنَا فِيهَا قُرًى ظَاهِرَةً وَقَدَّرْنَا فِيهَا السَّيْرَ ۖ سِيرُوا فِيهَا لَيَالِيَ وَأَيَّامًا آمِنِينَ
(18) Dan Kami jadikan antara mereka dan antara negeri-negeri yang Kami limpahkan berkat kepadanya, beberapa negeri yang berdekatan dan Kami tetapkan antara negeri-negeri itu (jarak-jarak) perjalanan. Berjalanlah kamu di kota-kota itu pada malam hari dan siang hari dengan dengan aman.” (Saba', 34:18)

Menurut Ibnu Abbas, negeri-negeri yang Kami limpahkan berkat kepadanya disini adalah Baitul Maqdis (Al Quds)



Read more

0 Untuk Obsesi yang Masih Tertunda (Pelajaran dari Nabi Yusuf)


(Inspirasi dari Kisah Yusuf  'alaihissalam)



ِإلى كُل أَحلَامِنَا وأُمنِيَّاتِنَا المُتَأَخِّرَة


لَقَدْ كَانَ فِي قَصَصِهِمْ عِبْرَةٌ لِأُولِي الْأَلْبَابِ مَا كَانَ حَدِيثًا يُفْتَرَى وَلَكِنْ تَصْدِيقَ الَّذِي بَيْنَ يَدَيْهِ وَتَفْصِيلَ كُلِّ شَيْءٍ وَهُدًى وَرَحْمَةً لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ
Sungguh dlm kisah mereka ada pelajaran bagi orang2 berakal. Al Quran bukanlah perkataan yang diada2kan, namun sbagai pembenar terhadap kitab2 sebelumnya, penjelas segala sesuatu, petunjuk dan kasih sayang bagi kaum yang beriman. (QS Yusuf:111)

Betapa banyak impian dan angan yang tertunda karena ada hikmah yang tampak kemudian
Betapa banyak karunia yang tiba, dalam kemasan cobaan dan derita
Ketenangan Yusuf 'alaihissalam menjadi sebab terlempar di kedalaman sumur
Ketampanan dan kesempurnaan fisiknya penyebab terfitnahnya kaum wanita dan karenanya pula ia dipenjara
Lamanya ia mendekam di balik jeruji, menjadi penyebab tamkin (kekuasaan dan kepemimpinan) di kemudian hari
Meski dua orang kawannya sesama di penjara, lebih rendah kedudukan dan derajatnya, mereka keluar terlebih dulu sebelum Yusuf
Orang Pertama keluar untuk menemui kematiannya
Orang Kedua keluar untuk melayani tuannya
Sedang Nabiyullah ini ketakbersalahannya sangat jelas, bahkan lebih jelas dari matahari di siang bolong
Namun Sang Maha Bijaksana dan Maha Mengetahui berkehendak agar ia tinggal di penjara lebih lama beberapa tahun
Impiannya (untuk bebas) pun tertunda
Angannya semakin jauh
Cengkeraman belenggu semakin melelahkannya
Jiwanya semakin merindu pada kebebasan
Penantiannya begitu lama..sangat lama..

Hingga ia keluar setelah lulus dari ujian, siap menerima kekuasaan
Berkuasa di atas muka bumi, bergerak sesuai kehendak
Namun tetap tersungkur di pangkuan kedua orangtuanya demi memuaskan dahaga akan kasih mereka, dahaga karena terpisah waktu dan jarak yang nyaris saja membekukan peluhnya

Kepada setiap impian, cita, dan obsesi kita yang tertunda. Inilah Optimisme Yusuf..!!!
Apa yang terjadi pada Yusuf akan terus berulang, namun tidak pada setiap orang
Ia hanya terjadi khusus pada 'Uzhama' (Orang2 Besar) saja
Jika seseorang yang lebih 'kecil' darimu, mendahuluimu merealisasikan obsesinya & memecahkan penderitaannya..
Percayalah dengan sepenuh kepercayaan (tsiqah) bahwa Pemilik Takdir sedang menyimpan bagimu apa yang telah DIA kehendaki
Yakinlah bahwa Sang Maha Penyayang tak pernah melupakan hamba-hambaNya yang penyabar, tak pula menyia-nyiakan balasan para pemilik kebajikan..
وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ
"Maka barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah, Dia akan mencukupinya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya".

NB: terjemah bebas dari artikel yg ditulis oleh Ustadzah Abrar bint Fahd "Ilaa kulli Ahlaamina wa Umniyyatina al Muta'akkhirah.."

Faris Hanif
http://www.tafkeeer.com/play.php?catsmktba=190#.T9IPPomtifo.facebook
Read more

0 Rumah Ideal (Inspirasi dari sabda Rasulullah saw)


أَرْبَعٌ مِنَ السَّعَادَةِ : الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ وَالْمَسْكَنُ الْوَاسِعُ وَالْجَارُ الصَّالِحُ وَالْمَرْكَبُ الْهَنِيء

"Empat faktor kebahagiaan; Wanita (isteri) shalihah, rumah yang lapang, tetangga yang shaleh dan kendaraan yang nyaman." (HR. Ibnu Hibban, dishahihkan oleh Al-Arna'uth)

Hadits ini memberikan isyarat tentang 4 faktor rumah yang ideal;

1- Penghuninya adalah orang-orang shaleh

Penghuninya adalah orang-orang yang beriman kuat dan taat beribadah serta selalu tebar pesona dengan akhlak mulia. Rasulullah saw mengajarkan agar jangan menjadikan rumah kita seperti kuburan yang tidak dilaksanakan ibadah di dalamnya. Dianjurkan agar kita shalat sunnah di rumah dan membaca Al-Quran di dalamnya serta berbagai aktifitas ketaatan lainnya. Juga diajarkan agar setiap anggota keluarga memperlakukan anggota keluarga lainnya dengan baik, suami terhadap isteri dan isteri terhadap suami, orang tua terhadap anak-anak, dan anak terhadap orang tua.

2- Desain rumahnya layak syar'i

Di sini Rasulullah saw memesankan agar rumah kita lapang. Menjadi ruang nyaman untuk berteduh dan kembali dari kepenatan di luar serta nyama untuk bercengkrama. Rumah sebaiknya dapat menjaga privacy dari pandangan luar. Juga ada ruang privacy di dalam, karenanya diajarkan agar ruang orang tua terpisah dengan ruang anak. Tempat tidur anak-anak terpisah satu sama lain. Jika berlainan jenis, ruangnya juga sebaiknya terpisah. Dll. Namun segala sesuatu disesuaikan dengan kemampuan.

3- Lingkungan yang baik.

Rumah sebagus apapun, jika lingkungannya tidak sehat, tidak akan membuat penghuninya betah. Cari lingkungan yang baik bagi tempat tinggal kita. Atau kalau tidak, hendaknya berperan aktif menciptakan lingkungan yang baik dengan berdakwah dan berbagai agenda sosial yang positif. Disinilah hikmah ajaran Islam agar kita berbuat baik dengan tetangga dan berdakwah kepada lingkungan terdekat.

4- Fasilitas memadai.

Disini disimpulkan dengan kendaraan yang nyaman. Intinya adalah bagaimana agar berbagai fasilitas yang ada dapat membantu mobilitas dan aktifitas kita sehari-hari. Tidak ada masalah dengan berbagai fasilitas modern kalau semua itu dapat membantu mobilitas dan aktifitas positif kita. Di sini penting setiap anggota keluarga menyibukkan diri dengan berbagai agenda positif, dengan begitu maka berbagai fasilitas akan terbawa dan termanfaatkan untuk hal-hal yang positif dan semakin menambah nilai pahala. Berbeda jika berbagai fasilitas moderen tersedia, namun penghuninya minim dari agenda positif, akibatnya semua itu hanya menjadi sarana hura-hura dan leha-leha, bahkan bisa jadi menjadi sarana keburukan dan kemaksiatan…

Wallahua'lam.
Abdullah Khaidir, Lc
Riyadh, Rajab 1433.


Read more

0 Ahmad Sumargono Meninggal Dunia

Dr Ahmad Sumargono, salah seorang tokoh yang namanya identik dengan Komite Indonesia untuk Solidaritas Dunia Islam (KISDI meninggal dunia pada Jumat, pukul 01.30 dini hari akibat serangan jantung . Pria yang kiprahnya dikenal di era tahun 90-an ini meninggal saat dalam perjalanan menuju rumah sakit di Sukabumi.

“Bapak meninggal dalam perjalanan menuju rumah sakit akibat serangan jantung, “ ujar salah satu putra Ahmad Sumargono kepada hidayatullah.com, Jumat, (24/02/2012) pagi.

Sumargono atau biasa dipanggil Gogon adalah aktivis yang namanya pernah populer di tahun 90-an dengan sepak terjangnya dalam gerakan dakwah.

Melalui wadah KISDI, ia membela umat Islam di berbagai belahan dunia yang mengalami penderitaan akibat hegemoni Barat. Di antaranya kasus Palestina, Kashmir, Moro, Patani, Afghanistan, Bosnia, Kosovo, Chechnya, Aljazair, Turki dan Iraq.

KISDI beberapa kali melakukan aksi massa di Jakarta yang dihadiri oleh ribuan umat Islam. Selain kasus dunia Islam, KISDI juga sering beraksi dalam kasus-kasus nasional yang menyangkut umat Islam. Sebut saja kasus kerusuhan di Tasikmalaya, Kupang, Ambon sampai ke Poso. Pernah beraksi menggugat Harian Kompas, CSIS serta pembelaannya pada syariat Islam yang membuat ia banyak dibenci kelompok sekuler.

Jenazah pria yang lahir pada 1 Februari 1943 ini akan disemayamkan di rumah duka, di Komplek Dokter Jalan H. Baping, Ciracas, Jakarta Timur. Allahummaghfirlahu warhamhu wa’afihi wa’fu’anhu.* (Hidayatullah.com)
Read more
 
Powered by Blogger