300 orang Gugur Syahid dan 1000 lainya Terluka


(Sumber: http://infopalestina.com)
[29/12/2008 - 05:18 ]

Gaza – Infopalestina: Menteri Kesehatan Palestina, Basem Naeem menegaskan korban pembantaian terbuka yang dilakukan pasukan penjajah Zionis Israel di Jalur Gaza sejak Sabtu (27/12) telah mencapai lebih dari 300 syuhada dan lebih dari 1000 lainnya terluka, 180 dalam kondisi kritis. Sementara itu puluhan korban lain masih tertimbun di bawah puing rerutuhan.
Hal tersebut disampaikan Naeem dalam konferensi pers di Gaza, Ahad (28/12) malam. Dia mengatakan langit Gaza gelap oleh asap dan pesawat tempur penjajah Israel sementara buminya penuh dengan syuhada, potongan tubuh dan genangan darah di mana-mana.
Kondisi ini diperparah dengan tidak adanya obat-obatan dan peralatan medis yang digunakan untuk menghadapi kondisi darurat. Dia mengatakan sebanyak 150 jenis obat utama stoknya nol, 225 kebutuhan medis stoknya juga nol dan 93 bahan khusus laboratoriu stoknya juga nol.
Sementara itu 50% mobil ambulan tidak bisa beroperasi karena tidak ada gas dan bahan bakar akibat blockade. Saat ini juga sangat dibutuhkan pembangkit listrik. Naeem menegaskan semua itu sudah terjadi sejak sebelum pembantaian yang dimulai Israel Sabtu lalu dan akibat blockade Israel. Dia mengatakan, “Agresi terjadi di tengah-tengah sikap diam Arab yang membunuh dan persekongkolan dunia.”
Dia menyatakan pasukan penjajah Zionis Israel tidak hanya menggempur isntitusi-institusi dan gedung-gedung namun mulai mengempur fasilitas-fasilits sipil dan rumah-rumah warga. Ada puluhan peringatan unutuk mengosongkan rumah dan ancaman kepada para penghuninya akan dihancurkan di atas kepala mereka. Dia meminta pengiriman tim medis Arab dan rumah sakit-rumah sakit lapangan utuk membantu pengobatan korban luka di saat-saat korban tiba. Dia mengimbau Negara-negara Arab untuk mengirim obat-obatan dan kebutuhan medis secepatnya dan mengganti kekurangan mobil ambulan dengan mengirim mobil ambulan yang siap beroperasi.
Juru bicara militer Israel mengumumkan, pihaknya melancarkan serangan udara ke wilayah Gaza yang spektakuler, belum pernah dilakukan sebelumnya. Mereka menggempur Gaza sejak dini hari (28/12/2008) hingga jam 10 pagi tadi. Lebih dari 170 rudal dilessakan ke wilayah Gaza.
Mengenai pengiriman korban luka melalui gerbag Rafah, Naeem mengatakan, “Ada kesulitan membawa korban ke luar Jalur Gaza. Padahal ada banyak korban luka yang sangat serius. Apapun upaya membawa korban dengan tidak aman justru membuat hidup mereka terancam bahaya. Kami masih ingat meninggalnya 6 korban luka di Arisy terakhir.”
Dia mengatakan, “Kami siap membawa korban luka kapan kondisi mereka stabil.” Dia menegaskan bahwa pemerintah Haniyah sudah meminta mobil ambulan Mesir masuk ke Gaza untuk mengevakuasi korban namun mereka menolak dengan alasan politik. Naeem mengatakan, “Siapa yang ingin membantu rakyat Palestina dalam ujian ini maka harus memudahkan sampainya tim dokter dan rumah sakit lapangan masuk secepatnya pada saat-saat sulit di Jalur Gaza.”
Menurutnya, sudah ada ratusan dokter Arab yang menunjukan kesiapan mereka untuk masuk ke Jalur Gaza. Sebagian mereka sudah bermalam di sisi perbatasan Mesir dari gerbang Rafah berharap bisa masuk. Namun otoritas Mesir menahan mereka.
Dia menambahkan, bahkan tim medis dari departemen kesehatan Palestina sudah berada di sisi Jalur Gaza dari gerbang Rafah sejak pagi untuk menerima bantuan medis Arab, namun pemerintah Mesir tidak mengizinkan mereka masuk hingga saat ini.
Na’em mengucapkan terima kasih kepada Negara-negara yang sudah membantu seperti Qatar, Arab Saudi dan Libia. Namun pihaknya kembali meminta Mesir mempermudah masuknya bantuan ini dan membuka gerbang untuk masuk tim tim medis ke Jalur Gaza. (seto)

comment 0 komentar:

Posting Komentar

 
Powered by Blogger