Keutamaan Bulan Dzulhijjah

"مَا مِنْ أَيَّامٍ العَمَلُ الصَّالِحُ فِيْهَا أَحَبُّ إِلَى اللهِ مِنْ هَذِهِ الأَيَّامِ"
“Tidak ada hari yang amal sholih didalamnya paling dicintai Allah kecuali pada hari-hari ini (yakni, 10 hari di awal bulan Dzulhijah)”
( Hadits Ibn Abbas yang diriwayatkan Bukhori,Tirmidzi, Abu Daud, Ibnu Majah, dan Thabrani. Isnadnya baik (jayyid). Lengkap Haditsnya, setelah dijelaskan Rasululloh keutamaan amal di 10 hari pada awal Dzulhijah, para sahabat bertanya: “apakah keutamaan amal ini melampaui jihad di jalan Allah?”, lalu jawab Rasululloh: “Bahkan jihad sekali pun kecuali seseorang yang beranjak dari rumahnya dengan diri dan hartanya kemudian tidak sedikit pun dari keduanya kembali”)
Keutamaan Amal Sholih
Amal sholih itu memiliki dua asas. Suatu amal dikategorikan sebagai amal sholih jika memenuhi dua syarat pokok yaitu:
Pertama, syarat fisik, yaitu amal itu jelas sesuai dengan syariat.
Kedua, syarat batin, yaitu amal itu hanya ditujukan untuk ridlo Allah.
Jika kita mampu menerapkan dua syarat ini maka amal kita bisa dimasukkan dalam wilayah ibadah.
Ibadah secara garis besar mencakup dua aspek, yaitu:
Pertama, aspek lahir, yaitu ibadah yang nampak di mata dan digerakkan oleh fisik.
Kedua, aspek batin, yaitu ibadah yang tidak nampak di mata dan digerakkan oleh hati.
Ibadah yang paling afdhal adalah yang terpenuhinya dua syarat ini dan mencakup seluruh aspek ini. Tidak condong sebelah dan tidak meninggalkan satu aspek tertentu. Seimbang dan optimal di keseluruhan aspek.
Ibadah Paling Utama
Setelah kesemua aspek sudah terpenuhi lalu ada pertanyaan kritis, “ibadah apa yang paling afdhal? Yang paling utama? Sholatkah? Puasakah?”
Ibadah yang paling afdhal adalah amal yang lillahi ta’ala di setiap waktu sesuai dengan tuntutan waktu dan kondisi. Amal yang paling utama merupakan terjemahan dari tugas zaman. Cermin dari panggilan situasi dan kenyataan. Refleksi dari kebutuhan realita. Mereka yang unggul adalah mereka yang jeli dan cerdas memilih dan memilah amal sesuai dengan situasi dan tuntutan realita. Mereka itu disebut ahli ibadah yang mutlak. Penggiat ibadah yang luas dan menyeluruh.
Karena itu..
Ibadah paling afdhal di 10 hari awal Dzulhijah adalah amal sholih sebaik-baiknya dan sebanyak-banyaknya. Amal sholih yang dijiwai kesungguhan dan keseriusan. Bukan hanya sekedar menjalankan rutinitas. Bukan pula sekedar terlepas dari kewajiban. Bahkan Rasululloh secara khusus menyebut beberapa amal sholih meski bukan bermakna penyempitan ruang amal sholih yang sedemikian luas. Diantara amal-amal itu adalah puasa dan Qiyam (menghidupkan malam dengan ibadah), tahlil dan takbir, tasbih dan tahmid, jihad dan infak serta sedekah. Puncaknya adalah haji dan qurban.
Keutamaan Puasa dan Qiyam
"يَعْدِلُ صِيَامُ كـُلِّ يَوْمٍ مِنْهَا بـِصِيَامِ سَنَةٍ, وَ قِيَامُ كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْهَا بِقِيَامِ لَيْلَةِ اْلقَدْر"
“Satu hari Puasa di hari-hari ini seperti puasa satu tahun, satu malam qiyam di malam-malam ini seperti qiyam lailatul qodri ” (Hadits riwayat At Tirmidzi, Ibnu Majah, Baihaqi, dan Mundziriy)
Keutamaan Tahlil dan Takbir
"فَأَكْثِرُوْا فِيْهِنَّ مِنْ التَّهْلِيْلِ وَ التَّكْبِيْرِ وِ ذِكْرِ اللهِ ، وَ إِنَّ صِيَامَ يَوْمٍ مِنْهَا يِعْدِلُ بِصِيَامِ َسَنةٍ وَاْلعَمَلُ فِيْهِنَّ يُضَاعَفُ بِسَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ"
“Maka perbanyaklah tahlil, takbir dan dzikir. Sungguh, puasa di hari-hari ini menyamai puasa setahun dan amalan di hari-hari ini dilipatgandakan tujuh ratus kali lipat”( Hadits Ibn Abbas yang diriwayatkan oleh Al-Mundziriy dalam kitab At-Targhib Wa At-Tarhib)
Keutamaan Tasbih dan Tahmid
مَنْ قَالَ سُبْحَانَ اللهِ الْعَظِيْمِ وَ بِحَمْدِهِ غُرِسَتْ لَهُ شَجَرَةٌ فِى اْلجَنَّةِ " "
"Siapa yang mengucapkan 'Subhanallahi wa Bihamdihi' maka ditanamkan untuknya sebuah pohon di surga"( Hadits Jabir bin Abdillah yang diriwayatkan oleh Tirmidzi, Nasa'I, Ibnu Hibban dan Hakim)
Keutamaan Jihad
" مَثَـَلُ اْلمُجَاهِدِ فِى سَبِيْلِ اللهِ كَمَثَلِ الصَّائِمِ اْلقَائِمِ اْلقَانِتِ بِآيَاتِ اللهِ لاَ يَفْتُرُ مِنْ صَلاَةٍ وَ صِيَامٍ ، حَتَّى يَرْجِعَ اْلمُجَاهِدِيْنَ فِى سَبِيْلِ اللهِ "
"Orang yang berjihad di jalan Allah seperti seorang yang melaksanakan puasa, shalat dan beribadah dengan membaca ayat-ayat Allah dan tidak pernah putus dalam melaksanakannya, sampai pejuang tersebut kembali dari medan jihad" (Hadits Abu Hurairah)
Keutamaan Infaq di jalan Allah
" مَنْ أَنْفَقَ نَفَقَةً فِى سَبِيْلِ اللهِ كُتِبَتْ لَهُ بِسَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ "
”Barang siapa yang berinfaq di jalan Allah maka dilipatgandakan pahalanya hingga tujuh ratus kali lipat"( Hadits Harim binti Natik yang diriwayatkan oleh Nasa'I, Tirmizi, Ibnu Hibban dan Hakim)
Pesan praktis dalam mensukseskan agenda besar Dzulhijah:
1.Pusatkan perhatian dan tanamkan azam (kemauan kuat) untuk selalu melihat rancangan mensukseskan amal ibadah di 10 hari awal bulan Dzulhijah
2. Jika Anda dianugerahi nikmat keluarga, maka usahakan mengajak dan mengikut sertakan anggota keluarga dalam mensukseskan agenda.
3. Jika Anda dikaruniai nikmat beberapa sahabat yang baik, maka bangunlah kesepakatan untuk saling mendorong dan mengingatkan pelaksanaan agenda ini.
4. Jangan malu menyebarkan agenda ini pada siapa pun yang Anda kenal dan Anda cintai (keluarga, tetangga, kerabat, teman, dan lingkungan, dll)
5. Mulailah mencoba khobiy`ah dan panjatkan terus doa agar Anda tidak termasuk mereka yang melalaikan agenda ini.

(H. Suhartono,Lc)

comment 1 komentar:

Anonim mengatakan...

semoga Allah memberkahi kita di sepuluh hari awal bulan Dzulhijjah ini

Posting Komentar

 
Powered by Blogger