Khutbah Idul Adha 1428 H: Memaknai Ibadah Haji dan Qurban



الله أكبر الله أكبر الله أكبر و لله الحمد
الله أكبر كبيرا و الحمد لله كثيرا و سبحان الله بكرة و أصيلا لآإله إلا الله و لا نعبد إلا إياه مخلصين له الدين ولو كره الكافرون
لآإله إلا الله وحده صدق وعده و نصر عبده و أعز جنده و هزم الأحزاب وحده
لآإله إلا الله الله أكبر الله أكبر و لله الحمد
الْحَمْدُ لِلّهِ الَّذِي هَدَانَا لِهَـذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلا أَنْ هَدَانَا اللّهُ
أشهد أن لآإله إلا الله و أشهد أن محمدا رسول الله
اللهم صلي على محمد و على آله و أصحابه و أنصاره و جنوده
و من تبعهم بإحسان إلى يوم الدين
الله أكبر الله أكبر الله أكبر و لله الحمد
Hadirin jamaah shalat Idul Adlha yang dirahmati Allah
Pada hari ini, di tempat yang mulia ini, bersama jutaan umat manusia dari berbagai etnik, suku, dan bangsa di seluruh penjuru dunia, kita semua, kaum muslimin mengumandangkan kalimat takbir, tahmid, dan tahlil, sebagai refleksi atas rasa syukur dan sikap kehambaan kita kepada Allah SWT. Sementara jutaan saudara-saudara kita, para jemaah haji, pada hari kemarin membentuk lautan manusia di tanah suci Makkah, mereka serempak menyatakan kesediaannya untuk memenuhi panggilan Sang Maha Kuasa, “Labbaika Allahumma labbaik, labbaika lasyarikalaka labbaik. Innal hamda wan ni’mata laka wal mulk la syarika lak.”
Jamaah shalat Idul Adlha yang dirahmati Allah
Momentum seperti Idul Qurban dan Haji adalah sarana yang sangat tepat untuk meningkatkan ketaqwaan dan taqorrub kita kepada Allah SWT.
Haji adalah rukun Islam kelima dan menjadi salah satu asas atau pondasi dari agama kita ini. Rasululloh saw bersabda:
بُنِيَ الْإِسْلَامُ عَلَى خَمْسٍ شَهَادَةِ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ وَإِقَامِ الصَّلَاةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ وَالْحَجِّ وَصَوْمِ رَمَضَانَ (البخاري)
Islam dibangun diatas lima perkara, pertama,kesaksian bahwa tiada tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad saw adalah utusan Allah, kedua, mendirikan shalat, ketiga, menunaikan zakat, keempat, melaksanakan haji, dan kelima, puasa Ramadhan. (HR Bukhori)
Islam adalah risalah akhir zaman, dan syariatnya mencakup semua sendi dari kehidupan ini; Syaamil, mutakaamil, integral dan menyeluruh. Namun kebijaksanaan Allah telah menetapkan, dari sekian banyak ibadah dalam syariat Islam, Ia jadikan haji sebagai salah satu pilar dari lima pilar utama agama ini. Betapa ini menunjukkan bahwa haji adalah sesuatu yang besar, penting dan memiliki pengaruh yang sangat mendasar bagi kehidupan setiap muslim.
Namun demikian ada hal penting dan unik yang patut kita cermati dari rukun Islam yang satu ini. pertama, jika dibanding ibadah amaliyah lain dari rukun-rukun Islam maka haji adalah ibadah yang intensitas pelaksanaannya paling sedikit. Setiap muslim yang diberikan istithoah/kemampuan oleh Allah, maka wajib baginya menunaikan haji ke Baitullah. Namun perlu kita ingat bahwa kewajiban haji ini hanya sekali saja seumur hidup . Itupun bisa dituntaskan pelaksanaannya hanya dalam hitungan hari, tidak lebih dari hitungan jari tangan kita.
وَيَذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ فِي أَيَّامٍ مَعْلُومَاتٍ
“Dan agar mereka menyebut nama Allah pada beberapa hari yang ditentukan….” (QS. Al Hajj:28)
Hal ini tentu berbeda dengan shalat, zakat dan puasa. Padahal bukankah ia adalah asas dan rukun dari agama ini?
Kedua, realita menyatakan bahwa mereka yang dapat menunaikan ibadah haji hanyalah sebagian kecil saja dari umat Islam yang jumlahnya kini mencapai lebih dari satu setengah milyar jiwa. Lalu bagaimana nasib mereka yang seumur hayatnya tidak bisa menunaikan haji? Apakah lantas keislaman mereka menjadi tidak sempurna? Kemudian apa makna bahwa ibadah haji merupakan asas dan pondasi agama ini?
الله أكبر الله أكبر الله أكبر و لله الحمد
Jamaah Shalat Idul Adlha yang dirahmati Allah
Mari kita renungkan bahwa, pertama, haji adalah ibadah yang manfaatnya tidak hanya dirasakan oleh mereka yang secara fisik melaksakan ritual/manasik haji di Baitullohil haram, namun manfaat-manfaat haji secara merata bisa dirasakan oleh semua bagian dari ummat ini. Dengan demikian bisa kita katakan bahwa haji bukan hanya bagi jemaah haji saja. Dari sini juga kita bisa mengerti mengapa hikmah Allah menjadikan haji sebagai rukun dan asas dari bangunan kokoh Islam, dan selanjutnya kita bisa menegaskan bahwa jika orientasi, hikmah, spirit dan manfaat haji tersebut bisa dicapai sebagaimana mestinya maka seluruh syariat dari agama ini akan dapat teraflikasikan sebagaimana mestinya. Inilah makna penting haji sebagai rukun Islam. Sungguh Allah telah berfirman dalam kitab-Nya:
وَأَذِّنْ فِي النَّاسِ بِالْحَجِّ يَأْتُوكَ رِجَالا وَعَلَى كُلِّ ضَامِرٍ يَأْتِينَ مِنْ كُلِّ فَجٍّ عَمِيقٍ , لِيَشْهَدُوا مَنَافِعَ لَهُمْ وَيَذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ فِي أَيَّامٍ مَعْلُومَات
“Dan serulah manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, atau mengendarai setiap unta yang kurus, mereka datang dari segenap penjuru yang jauh. Agar mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka Dan agar mereka menyebut nama Allah pada beberapa hari yang ditentukan….” (QS. Al Hajj:27-28)
Kedua, Allah telah menyediakan sarana, selain haji, bagi mereka yang tidak atau belum melaksanakan ibadah haji. Sehingga momentum yang penuh dengan nuansa spriritual ini, bisa dinikmati oleh semua kaum muslimin untuk mengoptimalkan taqorrub kepada-nya. Sarana pertama, Allah telah jadikan sepuluh hari pertama dari bulan Dzulhijjah sebagai hari-hari terbaik dimana amal shaleh yang dilakukan pada hari-hari tersebut lebih Allah cintai dari hari-hari biasanya.
Rasul Bersabda: ” Tidak ada hari-hari yang Allah lebih mencintai amal sholeh yang dilakukan pada hari tersebut melainkan hari-hari ini.” yakni sepuluh hari pertama Dzulhijjah. Para sahabat bertanya: ” Walaupun berjihad di jalan Allah, wahai Rasululloh?”, ”Walaupun berjihad di jalan Allah” jawab Rasul, ”Kecuali orang yang pergi berjihad dengan diri dan hartanya dan dia tidak kembali (syahid di medan jihad)” (HR Bukhori).
Sarana lain adalah Shaum Arafah. Baginda Rasul telah menjelaskan keutamaannya: ” Ia adalah kafarat (penghapus dosa) satu tahun yang lalu dan satu tahun yang akan datang” (HR Muslim). Subhanallah!
Sarana lainnya lagi adalah disyariatkannya berqurban, memotong hewan kurban. Unta,sapi, kambing dsj.
"Para sahabat bertanya, " Apakah maksud qurban ini?" Beliau menjawab, "Sunnah Bapakmu, Ibrahim." Mereka bertanya, "apa hikmahnya bagi kita?" Beliau menjawab, "Setiap rambutnya akan mendatangkan satu kebaikan." Mereka bertanya, "Apabila binatang itu berbulu?" Beliau menjawab, "Pada setiap helai dari bulu-ulunya akan mendatangkan kebaikan" (HR Ibnu Majah)
الله أكبر الله أكبر الله أكبر و لله الحمد
Jamaah Shalat Idul Adlha rahimakumulloh
Sesungguhnya banyak hikmah dan faedah yang bisa kita petik dari ibadah haji, qurban serta ibadah-ibadah yang Allah syariatkan pada awal bulan dzulhijjah ini, pada kesempatan ini kita akan menyebutkan sebagiannya saja:
  1. Haji mengingatkan kita kepada kehidupan akhirat yang kekal abadi. Mari kita tengok para jemaah haji, bagaimana mereka berpakaian hanya dengan dua helai kain, padahal mereka mampu membeli baju-baju bagus, mahal, modis dan trendi. Lihatlah saat para jemaah itu berkumpul dipadang Arafah, bayangkan terik matahari menyengat kulit, saat keringat bercucuran membasahi tubuh, saat air mata tak kuasa mengalir, saat munajat-munajat dilantunkan, ” Ya Allah, betapa luas rahmat-Mu dan betapa sulit kami hidup dalam lautan manusia di padang gersang seperti ini. Sungguh tak terbayang bagaimana panasnya dan teriknya padang mahsyar, bagaimana pedihnya kejadian di akherat kelak. Sungguh Engkau telah tegaskan dalam kitab-Mu, hadzaa yaumun ’asiir, ”Inilah hari yang sulit itu, inilah hari perhitungan itu, inilah hari dimana harta dan keturunan tidak lagi membawa manfaat, kecuali bagi mereka yang menghadap Alloh dengan hati yang bersih”
Jamaah sekalian, senantiasa ingat akhirat adalah pangkal kebajikan. Dan sebaliknya, melupakan dan melalaikan akhirat adalah pangkal dari segala keburukan.
  1. Semakin mengokohkan paradigma bahwa umat Islam adalah ummat yang satu. Yang tercermin dalam suasana rukun, tolong menolong, dan bahu-membahu antara satu dengan lainnya. Yang dikedepankan adalah jiwa kebersamaan, semangat saling menasehati, bukan saling menjatuhkan, sentimen dan berprasangka buruk. Perbedaan adalah bagian dari sunnatullah. Perbedaan yang sifatnya keragaman adalah sesuatu yang lumrah dan wajar untuk saling mentolelir dan berlapang dada. Ulama besar, Muhammad Abduh mengatakan, ” Saling tolong-menolong lah dalam hal-hal yang kita sepakati, dan mari untuk saling mentolelir satu sama lain dalam hal-hal yang masih diperselisihkan.” maka budaya dialog, komunikasi yang lancar dan saling terbuka adalah cara-cara mulia dan elegan yang dicontohkan oleh nabi dan para sahabatnya untuk menyelesaikan perbedaan. Jika persatuan ummat adalah kewajiban yang harus diwujudkan setiap muslim di belahan bumi manapun mereka berpijak. Maka dalam kehidupan bernegara, bermasyarakat, bertetangga dan berkeluarga tentu itu menjadi lebih prioritas lagi untuk diwujudkan.
” Sungguh (agama tauhid) inilah agama kamu, agama yang satu dan Aku adalah Tuhanmu, maka sembahlah Aku.” (QS. Al Anbiya:92)
  1. Tidak ada sukses yang dapat diraih kecuali dengan kerja keras dan pengorbanan. Mengeluarkan sedikit harta untuk menyembelih hewan qurban adalah salah satu bentuk latihan dari Allah agar ummat ini terbiasa untuk berkurban. Berkontribusi untuk terus menegakkan agama-Nya, turut menuntaskan problema-problema yang dihadapi umat, empati terhadap penderitaan sesama, berkorban dengan yang paling dicintai, dengan yang terbaik yang Allah berikan. ” Sungguh kamu tidak akan memperoleh kebajikan/al birro, sebelum kamu menginfakkan sebagian harta yang kamu cintai.” (QS. Ali Imron:92)
  2. Semangat untuk terus bersuci, tidak sekedar suci fisik; bersih tubuh, pakaian dan tempat tinggal, lebih dari itu hati juga bersih dari debu-debu riya, ujub, dan dengki. Suci dari syirik, khurofat dan takhayul. Selalu ada upaya untuk memperbaiki kesalahan, mengejar ketertinggalan. Senantisa ada usaha untuk bangkit dari keterpurukan, menebus dosa-dosa dengan taubat dan istighfar, membayar kemaksiatan dengan kebajikan. Betapa Rasululloh menjanjikan, bahwa haji yang mabrur ibarat bayi yang baru dilahirkan. Dan shaum arafah dapat menutupi dosa satu tahun yang telah lalu dan satu tahun yang akan datang. Sungguh Allah mencintai orang-orang yang gemar bertaubat dan mencintai mereka yang senang bersuci.
Semoga Alloh menjadikan kita termasuk hamba-hamba-Nya yang selalu tunduk, patuh dalam menjalankan syariat dan tuntunan-Nya. Bersegera dalam beramal baik, menyambut seruan dengan ketaatan, merespon larangan dengan berpantang. Menjadi hamba yang tidak hanya bermanfaat bagi diri, keluarga dan masyarakat sekitar, tapi adalah pribadi yang setiap kerja keras dan pengorbannya digerakkan oleh niatan yang tulus ikhlas, semata-mata demi meraih ridlo dan maghfiroh Allah SWT.Amien
رَبَّنَا ءَاتِنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً وَهَيِّئْ لَنَا مِنْ أَمْرِنَا رَشَدًا
"Wahai Tuhan kami berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi
kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini)." (QS 18:10)
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِلَّذِينَ ءَامَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيم ٌ
"Ya Tuhan kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang." (QS 59:10)
رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَإِسْرَافَنَا فِي أَمْرِنَا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ
“Ya Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami dan tindakan-tindakan kami yang berlebih-lebihan dalam urusan kami dan tetapkanlah pendirian kami, dan tolonglah kami terhadap kaum yang kafir. ” (QS 3:147)
(Heri Efendi,Lc)

comment 3 komentar:

Anonim mengatakan...

Aslm USTADZ, MOHON KEIKHLASAN MENGCOPY FASTE, MENGEDIT ; MENGGUNAKAN MAKALAH INI DLL, SEMOGA ALLAH MEREDHOI DAN MEBERKAHI KITA SEMUA SERTA USTADZ SELALU SEHAT DAN KUAT AAMIIN. TKS

Anonim mengatakan...

Nama saya H. Edy Saad
Aslm USTADZ, MOHON KEIKHLASAN MENGCOPY FASTE, MENGEDIT ; MENGGUNAKAN MAKALAH INI DLL, SEMOGA ALLAH MEREDHOI DAN MEBERKAHI KITA SEMUA SERTA USTADZ SELALU SEHAT DAN KUAT AAMIIN. TKS

Heri mengatakan...

Tafadlol..silahkan pak H. Edy..semoga bermanfaat..

Posting Komentar

 
Powered by Blogger