Mencari-cari Alasan Kontra Udzur Syar'i


Mencari-cari alasan mungkin berbeda dengan menyampaikan kondisi yg membuat kita dengan sangat terpaksa ghoib atau terlambat di agenda tarbawiyah/da'awiyah (udzur syar'i). Judulnya saja sudah mencari-cari, artinya merasionalisasi kealpaan. yang seperti ini biasanya lahir karena kurang atau tdk bersemangat untuk hadir, berpartisifasi dan bertemu ikhwah/maduwin kita (objek dakwah). Akhirnya mencari-cari, mungkin agar tidak cacat apalagi penalti tarbawi...

Ironis memang, tapi cara seperti ini masih agak lumayan ketimbang yg ngak pernah mencari dan menyampaikan alasan ghoib atau keterlambatannya...plg tdk masih ada rasa tanggungjawab terhadap ikhwah dan dakwah. Meski kondisi seperti ini tdk bisa dibenarkan dan dibiarkan merajalela.

yg ghoib dalam agenda2 tarbawi dg udzur yg dicari-cari pasti sangat menikmati keghoibannya.enjoy. merasa bebas dari "beban" tarbawi, dan asyik dg dunianya. bisik-bisik setan mulai menemukan celah-celahnya. biasanya cenderung reaktif, tdk peduli apa yg terjadi dg dakwah dan ikhwah. Orang yang “mencari-cari” cenderung akan “lari”, Naudzubillah!

yg ghoib karena udzur syar'i (sepanjang prosedurnya dg baik dijalani) pasti merasakan kealfaan diagenda2 tarbawi/da'awi reguler adalah sebuah KERUGIAN...hatinya selalu terpaut kepada ikhwahnya dan agenda yang dia tinggalkan...rindu jika tdk ketemu ikhwah..kangen jika tertinggal ikut agenda2 dakwah. Dg begitu sesungguhnya dia tetap HADIR bersama dakwah dan ikhwah...bersama kerja besar ini...sehingga tdk bernikmat2 ria dg udzurnya. Dg begitu dia akan segera mencari, perkembangan apa yg terjadi dg ikhwah dan dakwah saat dia alfa. Dg begitu dia akan akan bersegera untuk kembali ke mahadhin tarbawiyyah dg jiwa, raga dan kalau perlu harta (sbg konvensasi kealfaannya...misalnya). Orang yg ghoib karena udzur syar'iy akan cenderung 'kembali'.

LALU KAPAN KITA GHOIB SEMENTARA HATI KITA SELALU TERPAUT DENGAN IKHWAH DAN DAKWAH?
LANTAS KAPAN KITA TERLAMBAT SEMENTARA RASA MALU DAN PERASAAN TAQSHIR ATAU MERASA KHILAF ITU MENGGELAYUTI HATI KITA?

comment 1 komentar:

embunkehidupan on 17 Februari 2011 pukul 12.17 mengatakan...

nais artikel ustadz,,, kebanyakan sih bukan ijin ghoib tapi pemberitahuan tdk hadir, artinya dia hanya memberitahukan saja tanpa persetujuan oleh sang punya otoritas, kalo ijin ketika tdk diberikan ijin harusnya dia hadir ,,,,

Posting Komentar

 
Powered by Blogger