Kanker, saat ini termasuk salah satu pembicaraan penyakit yang paling menakutkan. Penya-kit yang disebabkan timbulnya sel-sel abnormal di bagian tubuh tertentu ini dapat menyebar [metas-tase] ke seluruh tubuh dan dapat mengantarkan penderitanya kepada kematian. Di Indonesia dan berbagai negara di dunia, penyakit ini menyumbang angka kematian cukup besar.
Di Amerika Serikat, kanker menyumbang 25% dari seluruh angka kematian di negeri adikuasa tersebut. Data dari WHO menyebutkan, pada 2004, 7 juta orang meninggal akibat menderita kanker. Jumlah ini lebih besar dua kali lipat dari angka kematian yang disebabkan virus HIV. Di Indonesia sendiri, kanker menjadi penyakit mematikan terbesar setelah penyakit jantung. Pada wanita, kanker rentan menyerang kaum ini, terutama bagian organ reproduksi kewanitaan. Tercatat organ reproduksi kewanitaan seperti payudara, rahim, leher rahim [serviks] dan endometrium rawan terkena kanker. Di Indonesia, kanker serviks merupakan jenis kanker penyumbang kematian wanita terbesar. Sedangkan di dunia, kanker payudara menempati urutan pertama jenis kanker mematikan bagi kaum hawa.
Kanker dapat menyerang siapa saja, tanpa memperdulikan status dan golongan sosialnya. Tak peduli kalangan atas berpunya, miskin, kalangan berpendidikan atau tidak, orang tua maupun muda, semua berpotensi terkena kanker. Begitu pula laki-laki, dapat terkena kanker seperti perem-puan. Selain jenis kanker yang menyerang wanita, adapula jenis kanker yang dapat menyerang laki-laki dan perempuan sekaligus. Jenis kanker ini adalah kanker paru-paru, hati, kolon, prostat, otak, darah [leukimia] dan sebagainya.
Lantas, bagaimana penyakit mematikan ini berkembang dalam tubuh kita? Sebagai makhluk hidup, sejatinya manusia mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Begitu pula sel-sel dalam tubuh manusia, akan mengalami perkembangan dengan cara membelah diri. Pembelahan sel dalam organ tubuh menghasilkan sel-sel baru dan menggantikan sel-sel tua yang mati. Sel akan membelah secara otomatis, jika ada sel yang rusak. Mekanisme pembelahan itu berlangsung secara teratur, diatur oleh mekanisme pengaturan sel tubuh dalam DNA. Ini untuk mencegah agar tidak terjadi lon-jakan jumlah sel baru yang dihasilkan serta menjaga jumlah sel dalam tubuh tetap seimbang. Jumlah sel yang dihasilkan sepadan dengan yang digantikan. Dengan begitu, keberlangsungan pemeliharaan organ tubuh otomatis tetap terjaga dengan mekanisme pemeliharaan alami sehingga tubuh tetap bekerja dalam keadaan normal.
Ketika kanker sudah mulai menjangkiti tubuh kita, jumlah sel yang dihasilkan tidak terkendali dan tidak sepadan dengan jumlah sel yang harus diganti. Akibatnya, terjadi ketidaknormalan dalam regenerasi sel tubuh kita. Secara umum, kanker tumbuh karena adanya sel abnormal yang tumbuh cepat dalam diri kita.
Jika dalam kondisi normal, regenerasi sel hanya terjadi kalau ada sel yang mati atau rusak. Sementara ketika kanker telah mengancam, sel akan terus berkembangbiak tanpa terkendali walau-pun tubuh tidak membutuhkan. Sel-sel tanpa kendali [abnormal] akan membentuk tumor pada bagian tubuh tertentu. Tumbuhnya sel abnormal dapat mendesak sel normal dan merusak kinerja-nya. Penamaan jenis kanker didasari asal mula tumbuhnya sel abnormal pemicu kanker. Sel abnor-mal yang tumbuh di rahim disebut kanker rahim, jika tumbuh di kolon, disebut kanker kolon dan seterusnya.
Setelah menetap pada bagian tubuh tertentu, sel kanker akan membentuk pembuluh darah kanker [angiogenesis]. Pembuluh darah ini yang kelak memberikan asupan nutrisi makanan dan energi bagi sel kanker. Nutrisi diambil dari pembuluh darah normal dengan cara menyerobotnya. Penyerobotan nutrisi makanan dari pembuluh darah reguler [normal] tak jarang menyebabkan pen-derita kanker kekurangan berat badan.
Untuk beraktivitas seperti melakukan penggandaan sel, sel kanker memerlukan banyak energi. Energi yang diperoleh berasal dari Adenosine Triphospat [ATP] pada dinding mitokondria.
Kanker yang sudah parah dapat menjalar [metastase] ke seluruh bagian tubuh melalui pembuluh darah maupun pembuluh limfa. Inilah yang membuat penyakit kanker membahayakan. Kanker dapat menyerang sekujur tubuh manusia, mulai dari atas kepala hingga ujung kaki. Otak, rahim, leher rahim, perut, paru-paru, kulit, payudara adalah organ tubuh yang rentan terkena kanker. Kanker harus diwaspadai keberadaanya, terutama bagi penderita yang masih berada pada stadium rendah. Pengobatan yang dilakukan saat sel kanker belum mengganas mempunyai peluang sembuh cukup besar.
Penyebab Penyakit Kanker
Secara umum, penyebab penyakit kanker adalah sebagai berikut:
- Faktor keturunan [genetika]. Penyakit kanker dapat berkaitan dengan faktor keturunan. Jika memiliki riwayat anggota keluarga terkena kanker, kemungkinan berisiko terkena penyakit sejenis.
- Faktor usia. Semakin tua, makin besar peluang terkena kanker.
- Infeksi virus. Kanker dapat juga disebabkan karena infeksi virus. Virus Human Papilloma Virus [HPV] merupakan salah satu penyebab kanker serviks dan kanker tenggorokan.
- Pola makan kurang tepat. Mengonsumsi daging dan makanan berlemak secara berlebihan, rentan terkena kanker.
- Bahan kimia. Beberapa bahan kimia seperti polusi udara, partikel kimia lainnya serta bahan makanan kimiawi dapat menyebabkan kanker.
- Pola hidup tidak sehat. Pola hidup tidak sehat seperti merokok dan mengonsumsi alkohol dapat menyebabkan kanker. Berganti-ganti pasangan seksual pun dapat menularkan virus HIV penyebab kanker serviks
Dalam pengobatan medis, dikenal beberapa terapi untuk mengobati penyakit kanker. Terapi medis yang dapat dilakukan untuk menangani penderita kanker di antaranya:
- Radioterapi yaitu terapi kanker dengan menembakkan sinar radioaktif ke sel kanker. Dapat menggunakan sinar X maupun sinar gamma.
- Kemoterapi yaitu terapi bagi penderita kanker dengan memasukkan obat-obatan maupun bahan-bahan kimia lainnya ke dalam tubuh si penderita.
- Operasi pengangkatan yaitu mengangkat bagian yang terkena kanker agar tidak semakin menjalar. Operasi pengangkatan dapat berupa histerektomi, lumpektomi, dan mastektomi. Pada penderita kanker yang sudah parah, operasi pengangkatan harus dilakukan agar sel kanker tidak semakin menjalar.
Penanganan lain yang dapat digunakan untuk mendeteksi adanya kanker adalah biopsi. Biopsi adalah pengangkatan jaringan yang terkena sel kanker. Pada biopsi, hanya diambil jaringan yang diduga terkena kanker untuk diperiksa apakah jaringan tersebut terkena kanker atau tidak serta untuk menentukan stadiumnya.
0 komentar:
Posting Komentar