Khasiat dan Kandungan Kimiawi Kulit Manggis

kulit manggis
Mungkin belum banyak orang yang mengenal buah manggis sebagai sumber antioksidan. Namun buah ini memiliki banyak kandungan antioksidan pada kulit dan buahnya.

Dari hasil penelitian, diketahui bahwa buah asli Asia Tenggara ini dapat menghasilkan xanthone, yaitu zat yang terbentuk dari hasil isolasi kulit buah manggis.

Apa itu Xanthon?

Xanthon mempunyai aktivitas antiinflamasi dan antioksidan. Penelitian tentang xanthone telah dimulai sejak tahun 1970 dan hingga saat ini telah ditemukan lebih dari 40 xanthone, diantaranya adalah alpha-mangostin dan gamma- mangostin yang dipercaya mempunyai kemampuan mencegah berbagai penyakit. Kedua jenis xanthone tersebut dapat membantu menghentikan inflamasi [radang] dengan cara menghambat produksi enzim COX-2 yang menyebabkan inflamasi.

Penelitian lain menunjukkan bahwa gamma –mangostin mempunyai efek antiradang lebih baik dari pada obat antiinflamasi lain yang dijual di pasaran. Xanthon jenis ini dapat menghindarkan berbagai panyakit yang disebabkan oleh peradangan, seperti artritis dan alzheimer [merupakan salah satu jenis penyakit disfungsiotak].

Xanthone juga bermanfaat mencegah pertumbuhan sel kanker tumor. Kemampuan antioksidannya bahkan melebihi vitamin C dan E yang selama ini dikenal sebagai antioksidan yang paling efektif.

Kandungan alpha-mangostin dan gamma-mangostin pada buah manggis juga bersifat sebagai antibakteri. Alpha-mangostin juga diketahui mempunyai efektivitas yang sama baiknya dengan antibiotik yang beredar di pasaran seperti ampicillin dan minocyclin. Dari hasil suatu penelitian dilaporkan bahwa mangostin [ 1,3,6 trihidroksi-7-metoksi-2,8-bis (3 metil-2-butenil) -9H-xanten-9-on] hasil isolasi dari hasil buah manggis mempunyai aktivitas antiinflamasi dan antioksidan.

Stilbenes

Kandungan stilbenes pada buah manggis juga sangat bermanfaat sebagai antifungsi dan antioksidan yang kuat. Stilbenes berperan sebagai benteng pertahanan tanaman manggis terhadap serangan fungsi [jamur] dan kemampuan antifungsinya tetap terjaga walau setelah dikomsumsi.

Quinone

Merupakan properti antibakteri dalam manggis, yang mempunyai struktur mirip tetrasiklin [antibiotik] dan merupakan inhibitor radikal bebas yang sangat kuat.

Polisakarida [polysaccharides]

Komponen tanaman yang berpotensi sebagai antikanker dan antibakteri, dengan membantu menghambat kemampuan sel bermutasi agar tetap menjadi sel yang sehat. Hal ini sangat membantu menghentikan penyebaran kanker.

Toksisitas Manggis

Buah manggis muda memiliki efek speriniostatik dan sparmisida [membasmi sperma]. Ekstrak manggis memiliki tingkat ketoksikan tertentu pada pengujian dengan metode Brine Schrimp Test [BST]. Pemberian ekstrak daun muda manggis terhadap mencit bunting dengan dosis 500, 1000, 1500 mg/kg B, menunjukkan efek pada fetus berupa penurunan berat badan, terjadinya pendarahan pada fetus, dan adanya perubahan hati petus, seperti nekrosis pada sel hepar, tetapi tidak terjadi kelainan perkembangan dan aborsi.
Ekstrak daun manggis dengan berbagai dosis dapat mengurangi jumlah sel spermatid, terjadi penambahan jumlah spermatozoa abnormal, dan lambatnya gerak maju spermatozoa mencit.
Xanthone merupakan antioksidan paling penting dan kuat yang pernah ditemukan di alam.
Antivirus, Antifungsi, Antiinflamasi, Antibakteri, Antikanker, Antitumor, Antiulcer, Antibakteri, Antimikroba, Antirhinoviral, Antihepatoxic.

Xanthone Sebagai Antiinflamasi dan Mengendalikan Reaksi Alergi

Antiinflamasi karena mangis dapat membantu mengatasi demam, dengan cara melawan peradangan, meningkatkan sistem kekebalan dan menawarkan hidrasi.

Diketahui ada 200 jenis xanthon dan lebih dari 40 jenis ditemukan di kulit [pericarp] buah manggis. Tidak ada buah lain atau sumber makanan tertentu yang memiliki kuantitas seperti ini. Antioksidan manggis dapat melindungi kekebalan tubuh, dengan cara memperkuat sistem kekebalan tubuh karena mengandung flavonoid dan flavones yang dapat meningkatkan kemampuan antioksidan lain termasuk vitamin C dan E sebagai pelindung tubuh.

Inflamasi atau peradangan merupakan proses perlindungan sel darah putih bersama senyawa kimia lain dalam melindungi tubuh dari infeksi oleh benda asing, seperti bakteri dan virus. Lebih mudahnya, inflamasi adalah respons jaringan tubuh terhadap kerusakan. Saat terjadi inflamasi biasanya diikuti dengan peningkatan sel darah putih dengan cepat. Seiring dengan proses tersebut, timbul beberapa gejala, di antaranya terjadi peningkatan suhu, kemerahan di daerah yang mengalami peradangan serta pembengkakan dan rasa sakit akibat peningkatan konsentrasi aliran darah. Akibat umum inflamasi adalah radang sendi, alergi, dan sakit kepala.

Jenis reaksi inflamasi bermacam-macam. Ada inflamasi pada tulang sehingga menimbuljan rasa sakit, kekakutan, pembengkakan, dan rasa panas. Ada pula reaksi inflamasi oleh udara yang disebabkan alergi, misalnya asma. Inflamasi ini menyebabkan kesulitan untuk bernapas secara normal.

Antioksidan Manggis Menyembuhkan Peradangan

Sejak berabad-abad yang lalu, manggis telah dimanfaatkan penduduk Asia Tenggara untuk mengobati inflamasi dengan cara diminum seperti teh.
Antioksidan manggis mencegah pembengkakan dan memperbaiki komunikasi antar sel-sel tubuh untuk melawan serangan dan perkembangan bibit penyakit [bakteri atau virus], serta mempercepat penyembuhan dan pemulihan.

Hasil penelitian di Universitas Madras, India, menunjukkan bahwa xanthon dalam kulit manggis memiliki sifat antiinflamasi pada tikus percobaan.

Penelitian oleh Universitas Tohoko, Sendai, Jepang menunjukkan bahwa gamma-mangostin pada kulit manggis mampu mencegah aktivitas enzim cyclooxygenase [COX], yaitu enzim penanda sebagai indikator adanya inflamasi dalam tubuh.

Hambat Reaksi Alergi dengan Xanthon (kulit manggis)

Reaksi alergi merupakan proses inflamasi yang disebabkan gangguan sistem kekebalan tubuh. Saat ada alergen yang menyerang tubuh, sistem kekebalan alergen sebagai bahan berbahaya meskipun sebenarmya tidak. Tubuh bereaksi dengan mengeluarkan histamin untuk melawan bahan tersebut. Hal ini akan memicu munculnya inflamasi dan gejala alergi, Sebagai contoh, sakit kepala yang diseba-bkan oleh pilek, flu, dan sinusitis, atau migren yang disebabkan inflamasi arteri di leher dan kepala.
Salah satu kemampuan xanthone adalah mencegah pelepasan histamin dan sintesis prostaglandin E2. Keduanya merupakan senyawa yang dilepaskan saat terjadi alergi. Prostaglandin adalah faktor inflamasi yang menyebabkan radang.

Penelitian lain juga membuktikan bahwa alpha-mangostin dapat menghambat pelepasan reseptor pembuat histamin, sedangkan gamma-mangostin dapat menghambat pelepasan reseptor pengham-bat serotonin. Serotonin merupakan neurotransmiter di otak yang bila jumlahnya kurang dapat memicu terjadinya penyakit parkinson atau tremor.
Melindungi Tubuh dari Berbagai Penyakit yang Disebabkan Oleh Peradangan
Xanthone juga mampu meringankan wasir atau sembelit, karena dapat meredakan sakit dan pembengkakan akibat peradangan. Antioksidan manggis dapat menghilangkan penyakit kulit kering bersisik kronis [neurodermatitis]. Kandungan antiperadangannya dapat mengurangi sisik dan gatal akibat penyakit kulit.

Penyakit carpal tunnel syndrome juga dapat diringankan oleh antioksidan manggis. Rasa sakit akibat peradangan pada penyakit yang terjadi pada pergelangan tangan dan jari akibat tekanan yang terus-menerus pada bagian tersebut [biasanya disebabkan terlalu sering memakai keyboard dan mouse komputer] dapat berkurang oleh xanthone.

Salah satu keajaiban pembunuh bakteri, xanthone yang terdapat pada buah manggis adalah mengatasi gangguan pernapasan. Asma tergolong penyakit mematikan akibat kerusakan sistem pernapasan. Buah manggis menjadi obat alternatif yang ideal untuk menyembuhkannya, karena memiliki kemampuan melawan infeksi dan mengandung zat-zat yang mengurangi alergi.

Xanthone Sebagai Antibakteri dan Antijamur

Xanthone dapat menghancurkan bakteri salmonella penyebab keracunan makanan.
Semakin bertambah usia manusia, maka secara alamiah semakin berkurang zat asam di dalam perut. Kondisi ini meningkatkan bakteri di dalam perut, sehingga menimbulkan penyakit diare, kemampuan usus menyerap makanan semakin berkurang, dan kelebihan gas. Gejala-gejala seperti ini bisa diatasi oleh xanthon yang terkandung dalam buah dan kulit manggis.

Salah satu kemampuan penting dari xanthon adalah mematikan bakteri. Xanthone berkhasiat mengatasi kelebihan bakteri dan menyeimbangkan kembali kerja sistem pencernaan.
Hasil penelitian di Tokyo pada tahun 2003, menunjukkan bahwa antioksidan xanthone dalam manggis  (dan kulit manggis) juga memiliki efek antibakteri yang dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme seperti mycobacterium tuberculosis [penyebab TBC] dan staphylococcus aureus [penyebab infeksi dan gangguan pencernaan]. Ekstrak kulit manggis juga dipercaya dapat mengobati artritis, asma, alzheimer, alergi, dispepsia [gangguan pencernaan], jerawat eksim.
Beberapa penelitian tentang manfaat senyawa xanthone memperlihatkan bahwa xanthone bersifat antimikroba terhadap MRSA [methicillin resistant staphylococcus aureus], yaitu bakteri yang telah kebal terhadap obat antibiotik yang dapat menyebabkan infeksi parah.

Penyakit akibat MRSA memang tidak dikenal di Indonesia. Namun di beberapa negara, seperti Amerika, bakteri ini sangat menakutkan karena dalam waktu singkat akan memakan sel-sel tubuh manusia. Bakteri ini dapat menyebabkan cacat fisik dan kematian pada penderitanya.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Suksamran pada tahun 2003, kandungan alpha-mangostin, beta-mangostin, dan garcinone B pada manggis mampu menghambat pertumbuhan bakteri mycobacterium tuberculosis penyebab penyakit paru-paru atau tuberkulosis [TBC]. TBC merupakan penyakit yang masih diperhatikan karena Indonesia belum sepenuhnya bebas dari penyakit tersebut.
Hasil penelitian tentang xanthone dari tepung kulit manggis membuktikan bahwa xanthone mampu mematikan bakteri Salmonella enteritidis yang sering menyebabkan penyakit melalui konsumsi makanan [foodborne disease]. Salmonella yang mampu diinokulasikan dan berkembang biak di dalam medium agar-agar [PDA] ditetesi dengan ekstrak kulit manggis. Hasilnya, kulit manggis dapat merangsang produksi sel fagositik yang akan mematikan bakteri intraseluler.
[Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak kulit manggis mempunyai aktivitas melawan sel kanker [ meliputi kanker payudara,lever, dan leukimia], antihistamin, antiinflamasi atau antiperadangan].

Kulit Manggis Hambat Bakteri

Aspek farmakologis dari tanaman manggis yang diperoleh dari sejumlah penelitian, menunjukkan bahwa kulit buah manggis mempunyai daya antimikroba terhadap beberapa jenis bakteri.
Kulit buah manggis juga bersifat antijamur. Aktivitas antijamur hasil isolasi xanthone yang berasal dari kulit buah manggis dan beberapa derivat mangostin terhadap jamur fusarium oxysporum, Alternaria tenuis, dan Dreschrela oryzae dapat menghambat pertumbuhan semua jamur tersebut. Telah dilakukan pula penelitian terhadap aktivitas xanthone dalam kulit manggis terhadap pertumbuhan staphylococcus aureus yang resisten terhadap antibiotik metisilin. Hasilnya menunjukkan bahwa satu isolat aktif, alpha-mangostin yang merupakan salah satu derivat xanthone, menghambat pertumbuhan bakteri tersebut dengan MIC [Minimal Inhibitory Concentra-tion] konsentrasi terendah yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri sebesar 1,57-12,5 ug/ml.

Penelitian antiinflamasi dari kulit buah manggis dilakukan dengan menggunakan mangostin dari ekstrak etanol 40 persen, mempunyai aktivitas penghambat yang kuat terhadap pelepasan histamin dan sintesis prostaglandin E2 sebagai mediator inflamasi. Ekstrak metanol kulit buah manggis mempunyai efek meredam radikal bebas yang kuat.  


Obat herbal  kapsul kulit manggis bisa anda dapatkan disini >>>


Free Counter | Diseño Web

comment 10 komentar:

xamthone plus on 21 Januari 2012 pukul 11.21 mengatakan...

alhmdulillah dan terima kasih sdah berbagi, sesuatu banget yah

Anonim mengatakan...

Mohon informasinya, dimana suplier tepung kulit manggis, atau produsen yg menjualnya. terimakasih.

mamat mengatakan...

Mohon informasinya, berapa buah kulit manggis untuk penyakit hepatitis sirosis dan cara mengolahnya

putu mengatakan...

jika mengkonsumsi jus kulut manggis pada manusia apakah ada pengaruh yang sama seperti mencit yang dijelaskan ( ada efek speriniostatik dan spermisida serta pengaruh pada fetus)

Anonim mengatakan...

temannya adekq sakit kanker otak dan divonis 1 bln meninggal, cari2 info akhirnya menemukan daun sirsat/ daun muris jg mengandung antioksidan tinggi, setelah konsumsi rebusan daun sehari 3x doi merasakan panas ditubuh tp alhamdulillah doi masih bs bertahan sampai sekarang n tampak baik2 aja . artikel diatas jg membantu bgt maybe bs melawan sel kanker lain contohnya kanker otak makasih infony

Admin Blog on 27 April 2012 pukul 15.44 mengatakan...

sippppppppppppp infonya klik ini

ace maxs on 1 Oktober 2012 pukul 23.18 mengatakan...

lanjutkan gann

obat stroke ringan on 19 Maret 2013 pukul 09.59 mengatakan...

info yang sangat bermanfaat sekali, ,terima kasih atas infonya saya merasa senang bisa membaca artikel ini karena dapat menambah pengetahuan saya

Obat Hiper Tiroid on 19 Maret 2013 pukul 10.01 mengatakan...

saya sangat senang bisa membaca artikel ini,,

terima kasih atas infonya

obat mujarab on 25 April 2013 pukul 14.28 mengatakan...

BAGUS BOS ARTIKEL NYA

Posting Komentar

 
Powered by Blogger